JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan pihaknya akan melakukan kunjungan balasan ke Turki sekitar bulan September 2025 mendatang. Hal ini merespon kedatangan Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Jakarta pada 12 Februari.
Anindya mengaku kedatangan Presiden Erdogan beserta delegasi pengusaha ke Indonesia menghasilkan potensi kerjasama di bidang perdagangan antara kedua negara. Bahkan perdagangan kedua negara tersebut diperkirakan bisa meningkat dari sebelumnya USD2,5 miliar menjadi USD10 miliar atau setara Rp163 Triliun per tahun.
"Tadi kita bicara (dengan Presiden Erdogan), trade (perdagangan) kita baru USD2,5 miliar. Tapi tadi Menteri Perdagangan Turki bilang mau dinaikan menjadi USD10 miliar, kita siap," ujarnya usai acara Indonesia-Turkey CEO Forum di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Anin, sapaan akrabnya, mengaku pasca kedatangan Presiden Turki beserta rombongan pengusaha asal Turki di Indonesia sudah banyak dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kadin Indonesia dengan asosiasi pengusaha di Turki.
"Sekarang yang tanda tangan (MoU) itu sudah bagus di BUMN, swasta masih banyak, kunjungan kepala negara ini sangat membantu. Kita bahkan mau membuat kunjungan kira - kira Bulan September ke Turki melihat bagaimana cara meningkatkannya (kerjasama perdagangan)," tambahnya.