JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan melepas hak penamaan atau naming rights stasiun Whoosh Halim dalam waktu dekat, sehingga penamaan Stasiun Whoosh Halim akan ditentukan oleh pemegang hak naming rights.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya telah melakukan gathering kepada para calon investor yang siap membeli hak penamaan sejumlah stasiun Whoosh. Saat ini telah didapatkan setidaknya ada 2 calon investor yang berminat untuk membeli naming rights stasiun Halim.
"Kalau untuk Halim, sudah banyak ya, karena sebelumnya kita juga sempat melakukan gathering dengan para investor atau juga mitra. Nah ini ada banyak, baik itu ada dari transportasi, kemudian juga ada dari perusahaan retail, ada juga perumahan," ujarnya di Stasiun Halim, Jumat (14/2/2025).
Namun demikian, Eva mengaku belum bisa untuk mendetailkan lebih lanjut terkait calon investor yang akan membeli hak penamaan stasiun Whoosh Halim. Hal ini karena KCIC masih mempertimbangkan harga yang paling baik untuk mendapatkan naming rights stasiun Whoosh Halim.
"KCIC sebagai operator dan juga tim komersial kami, ada 2 perusahaan yang sudah tertarik, namun kita akan ambil yang paling baik nilainya," tambah Eva.

Adapun hak penamaan stasiun Whoosh sendiri berlaku selama 5 tahun dengan harga yang variatif tergantung okupansi penumpang di stasiun tersebut. Jika punya okupansi tinggi, maka tentu akan punya harga lebih mahal dibandingkan okupansi yang lebih rendah.
Di samping itu, Eva menambahkan harga hak penamaan Stasiun Halim sendiri juga mempertimbangkan potensi kerja sama yang bisa digarap antara PT KCIC dengan calon pembeli naming rights. Sehingga tidak ada harga pasti karena masih terbuka ruang negosiasi kepada calon investor.
"Naming rights stasiun di komersialkan dengan harga yang negotiable melihat kerjasama-kerjasama atau benefit lain yang akan didapatkan oleh kedua belah pihak," kata Eva.
(Dani Jumadil Akhir)