“Semuanya konsepnya sebetulnya belajar dari Indonesia. Kita inginkan ada lokal konten diproduksi di Indonesia, jadi sekarang beberapa negara yang kita trade-nya positif, mereka minta, termasuk Amerika minta diproduksinya di Amerika,” paparnya.
Tak hanya itu, Airlangga mengklaim jika branding dan pemasaran produk-produk Indonesia di pasar global juga sangat kuat. Hal ini dibarengi dengan potensi pasar Tanah Air yang begitu potensial.
Bahkan, branding produk Indonesia membuat beberapa negara ketar-ketir, sehingga mereka menerapkan kebijakan anti dumping.
“Tentu branding dan pemasaran yang strategis kita biasanya karena branding-nya kuat, pasarnya strategis, lawan kita kasih anti dumping,” ucap dia.
“Ini pengalaman kita di berbagai negara ASEAN. Kalau tidak seperti ekspor mobil kita di cek satu-satu, jadi kalau ada satu misalnya yang ditemukan tidak memenuhi standar dikem
(Taufik Fajar)