Skema pertama yaitu pengadaan BBM lewat impor melalui PT Pertamina International Shipping, yang mana Pertamina sudah menerima barang sesuai dengan permintaan bukan dalam bentuk barang mentah yang masih bisa diolah.
Skema kedua, yaitu pengadaan lewat kilang yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional. Lewat skema ini, PT Pertamina Patra Niaga juga hanya menerima produk dalam bentuk jadi, bukan produk mentah.
"Lewat kedua sumber ini, kita menerima (BBM) sudah dalam bentuk RON 92 atau RON 90, tidak dalam bentuk lain. Jadi kita sudah menerima bentuk Pertalite atau Pertamax sudah dari kilang atau impor," kata Ega menanggapi soal kasus korupsi Pertamina.