JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyoroti nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi dalam sepekan terakhir yang dipengaruhi oleh kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump dan sentimen pasar global.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono menjelaskan bahwa pasar keuangan global saat ini sedang menghadapi ketidakpastian akibat kebijakan Trump.
"Jadi memang yang pernah kita bayangkan sebelumnya, bahwa kita akan berada di roller coaster ketika Trump sudah memulai masa pemerintahannya, itu memang terjadi bahwa terlalu banyak, kita di hari Senin, kita sudah ekspektasi bahwa tarif dengan Kanada, Meksiko, dan China akan benar-benar diimplementasikan dimana, tapi juga seperti kemarin berubah lagi dia, stock lagi dan sebagainya, inilah sesuatu yang akan kita hadapi setidaknya mungkin 4 tahun ke depan," ujar Triwahyono dalam Taklimat Media di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Ia menambahkan bahwa kebijakan Trump terkait Ukraina dan Rusia juga turut memengaruhi sentimen pasar.
"Bahwa memang kita akan diombang-ambing dengan kebijakan yang akan diambil salah satunya oleh Trump, terkait juga dengan sikap dia dengan Ukraine, dan terkait juga dengan sikap dia dengan Rusia dan sebagainya," imbuhnya.