Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Buruh Korban PHK Sritex: Uang Sisa Rp200.000, Harapan Bisa Kerja Lagi Pupus?

Qonita , Jurnalis-Minggu, 09 Maret 2025 |09:47 WIB
Curhat Buruh Korban PHK Sritex: Uang Sisa Rp200.000, Harapan Bisa Kerja Lagi Pupus?
Pekerja Sritex di PHK (Foto: Okezone)
A
A
A

Jumlah tenaga kerja paling banyak terkena PHK adalah Jakarta, yang mencapai 2.650 tenaga kerja. Data ini tidak merinci di sektor apa saja terjadi PHK.

Saat dihubungi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengirimkan pernyataan tertulis mengenai tanggapannya terhadap gelombang PHK.

"Bahwa memang benar ada penutupan beberapa pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK), kami menyampaikan empati kepada perusahaan industri dan pekerja yang mengalami hal tersebut. Kemenperin terus berupaya meningkatkan investasi baru di industri manufaktur," kata Agus.

"Mendorong munculnya industri baru untuk mulai berproduksi sehingga menyerap tenaga kerja baru lebih banyak dan menjadi alternatif lapangan kerja bagi pekerja yang terdampak PHK," tambahnya.

Dalam pernyataan itu, ia menjelaskan tren PHK yang terekam sejak 2022 sampai 2024.
Menurut data Kemenperin, jumlah tenaga kerja yang di-PHK selama jangka waktu tersebut di semua sektor perekonomian, yakni:
•    2022: 22.878
•    2023: 55.311
•    2024: 48.345

Sementara data penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur:
•    2022: 119.430
•    2023: 370.769
•    2024: 1.082.998

Seberapa besar peluang pekerja yang terkena PHK bisa bekerja lagi?

Ekonom Celios, Media Wahyudi Askar, ragu dengan klaim pemerintah bahwa lapangan kerja yang ada mampu menyerap para pekerja yang di-PHK. Pasalnya jumlah pekerja yang kena PHK begitu banyak.
Ia mencontohkan para pegawai Sritex yang kena PHK secara massal setelah perusahaan itu dinyatakan pailit.

Askar mengatakan para pekerja di Sritex umumnya adalah skilled labor, atau para pekerja yang terlatih untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Menurutnya, mereka tidak bisa begitu saja beralih ke pekerjaan lain yang membutuhkan keterampilan yang berbeda.

"Switch karir dengan skill yang berbeda itu enggak mudah," kata Askar kepada wartawan Johanes Hutabarat yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Dari contoh Sritex ini, Askar juga mengungkapkan keraguan bahwa satu daerah bisa mengakomodasi para pekerja yang kena PHK dalam jumlah besar. Menurutnya, ini tak lepas dari faktor kerelaan pekerja yang di-PHK untuk pindah ke daerah lain untuk mendapat pekerjaan baru.

"Masyarakatnya sudah sekian lama tinggal di sana dan enggak mungkin juga Sukoharjo bisa menyediakan lapangan kerja sebesar itu kecuali masyarakat itu pindah ke daerah lain," kata Askar.

Di sisi lain, Askar menyorot dilema para pekerja yang tak lagi berusia muda namun terkena PHK.

"Memulai karier dari nol lagi dalam bentuk pekerjaan yang baru itu enggak mudah," kata Askar.

Senada dengan Askar, Andriko menilai tak mudah bagi para pekerja yang umumnya berasal dari sektor padat karya ini masuk ke pasar tenaga kerja serupa, seperti tekstil,atau alas kaki.

"Kalau misalnya pemerintah berpikir bahwa ada lapangan kerja baru untuk sektor industri padat karya yang sama yang terjadi badai PHK, saya kira tidak demikian faktanya di lapangan," kata Andriko.

3.    Mengapa terjadi gelombang PHK?

Andriko Otang, dari organisasi pemerhati isu perburuhan, Trade Union Rights Center (TURC), menduga gelombang PHK yang melanda di sejumlah wilayah di Indonesia pada awal 2025 adalah "fenomena tahunan". Ia melihat fenomena ini terlacak setidaknya tiga tahun ke belakang.

"Fenomena yang kelihatannya itu terjadi berkaitan erat dengan fenomena Hari Raya Idul Fitri. Dan ini terjadi tidak hanya tahun ini saja, tapi tahun-tahun sebelumnya juga terjadi," kata Andriko.

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement