JAKARTA - Pemerintah menawarkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk berekspansi membangun tol baru di atas laut Jawa. Pembangunan jalan tol di atas laut Jawa sejalan dengan proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menjelaskan, biaya pembangunan giant sea wall tidaklah murah, sehingga diperlukan pembiayaan dari luar APBN. Salah satunya lewat skema investasi dari badan usaha sekaligus pemanfaatan lahan di atas tanggul laut tersebut.
"Giant sea wall itu membentang dari Banten sampai Gresik Jawa Timur. Mungkin total panjangnya 946 KM, ini perkiraan investasinya cukup gede banget," ujarnya saat ditemui di Kementerian PU, Rabu (12/3/2025).
Menurutnya pemanfaatan tanggul laut sebagai jalan tol saat ini sudah dilakukan pada pembangunan ruas Tol Semarang-Demak. Badan usaha melakukan reklamasi di atas laut yang berfungsi sekaligus menjadi penahan banjir rob, kemudian lahan hasil reklamasi di atasnya dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi jalan tol.
"Kalau yang sudah berencana itu (bangun jalan tol di atas laut) sebetulnya lanjutan dari tol Semarang - Demak, itu ada namanya Semarang Harbour. Itu melindungi Kota Semarang dengan tanggul laut dan jalan tol, itu tersambung ke jalan utara Jawa," sambungnya.
Diana mengatakan pemerintah akan membuat skema investasi untuk membiayai pembangunan tanggul laut raksasa. Imbal hasil investasi akan didapatkan dari pemanfaatan kawasan alias land value capture di atas tanggul. Lahan yang terbangun sebagai tanggul laut bisa digunakan untuk pembangunan jalan tol, proyek real estate, hingga proyek pembangkit listrik.