Strategi memperluas pasar di tingkat regional, memacu portfolio alat kesehatan melalui berbagai model bisnis, dan peningkatan utilisasi pabrik menjadi fokus perusahaan ke depan.
Memperkuat hubungan dengan para prinsipal, ujar Pandji, menjadi langkah MDLA untuk mencapai target tersebut. Menurut Krestijanto, saat ini MDLA telah menjalin kerja sama dengan 70 prinsipal yang berperan besar dalam mendukung distribusi produk.
Selain itu, MDLA juga akan fokus pada pelayanan cepat kepada rumah sakit, apotek, dan jaringan modern trade lainnya.
“Kalau mereka butuhkan obat, kita harus secepatnya memberikan obat itu. Jangan tunggu-tunggu,” ujarnya.
Perusahaan juga menyiapkan efisiensi sebagai langkah kunci untuk mencapai profitabilitas lebih tinggi. Efisiensi ini akan dilakukan di berbagai lini operasional, termasuk distribusi dan produksi.
“Yang ketiga adalah bagaimana kita mengembangkan efisiensi dan juga pengembangan bisnis-bisnis baru, terutama untuk medical device,” ucap Krestijanto.
Hingga 30 September 2024, MDLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp10,7 triliun, dengan laba bersih senilai Rp252,74 miliar.
(Taufik Fajar)