BRI Group disebut memiliki ekosistem yang luas dan terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pembiayaan mikro hingga digitalisasi layanan perbankan.
Keunggulan ini, ujarnya, secara langsung mendorong penetrasi produk dan layanan Bank Raya ke segmen pasar yang lebih luas.
Menurutnya, salah satu kekuatan yang tidak dimiliki digital bank lain adalah jaringan offline channel milik BRI Group. Saat ini, Bank Raya memiliki akses ke lebih dari satu juta agen BRI Link yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baginya, BRILink menjadi jembatan penting bagi nasabah untuk tetap bisa bertransaksi secara fisik di tengah dominasi layanan digital.
“Digital bank lain tidak punya akses offline channel seluas yang kami miliki. Itu yang membuat posisi kami sangat kuat,” jelas Kicky. Keberadaan agen ini, lanjutnya, menjamin inklusi keuangan tetap terjaga terutama di wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses digital.
Di sisi lain, ekosistem BRI juga berperan dalam memperkuat penetrasi produk digital Bank Raya, termasuk layanan digital lending dan program loyalitas nasabah. Sinergi ini membuka peluang besar untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
Kicky menilai bahwa dengan fondasi kuat dari ekosistem BRI Group, Bank Raya memiliki potensi memperbesar pangsa pasar dan menciptakan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat modern, tanpa kehilangan akses terhadap segmen tradisional.
“Jadi rasanya selama kami punya ekosistem BRI group itu akan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh under digital bank lainnya,” jelasnya.
(Taufik Fajar)