JAKARTA - Indonesia erat kaitan perdagangan dengan China dan Amerika Serikat (AS). Di mana hubungan kedua negara sedang panas karena saling serang tarif impor.
Oleh karena itu, menarik untuk diketahui seberapa besar perdagangan antara China-Indonesia dan AS-Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2025, China masih menjadi negara asal utama impor nonmigas Indonesia dengan kontribusi mencapai 39,96% terhadap total impor non migas.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor nonmigas dari China mencapai USD6,31 miliar.
"Jika dibandingkan Februari 2025 maka impor pada Maret dari China mengalami peningkatan," kata Amalia, dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (21/4/2025).
Sementara itu, menurut data BPS, negara yang mengalami surplus perdagangan barang pada kelompok nonmigas terbesar dengan Indonesia pada Maret 2025 adalah Amerika Serikat (AS), India dan Filipina.
Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, untuk AS tercatat USD1,98 miliar, India USD1,04 miliar dan Filipina USD0,71 miliar.
Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terbesar adalah China USD1,11 miliar, Australia USD0,35 miliar, dan Thailand USD0,19 miliar.
"Dengan Amerika seperti biasa ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, alas kaki, dan lemak dan minyak hewan/nabati," kata Amalia.
Dengan India, komoditas penyumbang surplus non migas terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.
Terakhir, dengan Filipina penyumbang surplus terbesar dari kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan/nabati.
(Feby Novalius)