Subsidi listrik sementara yang diberlakukan awal 2025 juga membantu menjaga inflasi tetap rendah, tercatat hanya 1% pada Maret 2025. Upah riil meningkat sebesar 3,3% pada 2024, terutama di sektor pertanian, dan berhasil menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1,9 poin persentase menjadi 15,6%, berdasarkan garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke bawah (LMIC).
Penurunan inflasi pangan juga meringankan beban rumah tangga dan turut berkontribusi pada pengurangan kemiskinan. Tingkat pengangguran menurun menjadi 4,8% pada Februari 2024, lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi. Namun, pengangguran terbuka masih cukup tinggi, yakni 8,5%, meningkat 1,5 poin dibanding tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja berkualitas masih menjadi tantangan.
Pemerintah memutuskan untuk menunda rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) pada 2025, dan memilih mengoptimalkan anggaran dengan memangkas sebagian belanja. Anggaran tersebut kemudian dialihkan ke program-program prioritas, termasuk pembentukan dana kekayaan negara baru (Danantara), sambil tetap menjaga netralitas fiskal secara keseluruhan.
(Feby Novalius)