Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

500 Penerima Bansos PKH Jalani Wisuda, Bukti Bisa Mandiri dan Naik Kelas

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 02 Mei 2025 |11:59 WIB
500 Penerima Bansos PKH Jalani Wisuda, Bukti Bisa Mandiri dan Naik Kelas
Penerima Bansos PKH Diwisuda. (Foto: Okezone,com/MPI)
A
A
A

MALANG – Sebanyak 500 penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti prosesi wisuda simbolik di Universitas Brawijaya (UB), hari ini. Wisuda digelar sebagai bentuk apresiasi bagi para penerima manfaat yang telah berhasil mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.

Para wisudawan berasal dari latar belakang profesi yang beragam, seperti tukang kayu, tukang sayur, pedagang kelontong, hingga tukang bakso. Dalam prosesi tersebut, mereka mengenakan toga dan perlengkapan wisuda layaknya mahasiswa kampus ternama.

Penerima manfaat yang diwisuda berasal dari berbagai wilayah, seperti Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.

Dari Penerima Bansos Menjadi Wirausahawan

Salah satu peserta wisuda, Juwarti (48 tahun), warga Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan rasa syukurnya karena berhasil menjadi mandiri melalui usaha toko kelontong yang menjual gas dan air galon.

“Alhamdulillah, terima kasih sekali sudah dibiayai dan dibimbing sampai akhirnya bisa mandiri. Dulu saya terima bantuan tunai tiap tiga bulan karena usaha saya masih kecil,” ujarnya.

Juwarti mengungkapkan bahwa ia mendapatkan bantuan modal sebesar Rp5 juta serta pelatihan usaha selama satu tahun terakhir.

Sementara itu, penerima manfaat lain, Amaliyah, seorang tukang kayu, juga merasa bangga bisa “mentas” dari status penerima bansos. Ia bahkan menerima pesanan kursi langsung dari Menteri Sosial.

“Tukang kayu profesinya, bisa gergaji, buat kursi. Saya senang karena dipercaya langsung,” katanya saat berbincang dengan Menteri Sosial.

 

Pesan Mensos: Bansos Bukan untuk Dinikmati Seumur Hidup

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Brawijaya atas dukungan dalam menyelenggarakan wisuda ini.

“Terima kasih kepada Pak Rektor, ini luar biasa. Tukang sayur, tukang bakso, bahkan lulusan SD bisa diwisuda di kampus ternama. Ini bukti bahwa semua orang bisa naik kelas,” ujarnya dalam sambutan.

Gus Ipul menekankan pentingnya mendorong kemandirian bagi penerima bansos yang masih berusia produktif dan memiliki fungsi sosial yang normal. Ia menegaskan bahwa bansos bukanlah sesuatu yang seharusnya diterima seumur hidup.

“Kita tidak ingin setiap bulan terus menerima bansos. Itu justru bisa menurunkan semangat. Penerima usia produktif harus punya target mandiri. Bansos itu bukan untuk beli rokok,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi berkala, mengingat masih ada warga yang menerima bansos selama lebih dari satu dekade.

“Kalau ada yang menerima lebih dari 10 bahkan 15 tahun, itu artinya sudah menikmati. Ini harus kita evaluasi,” tutupnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement