Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kementan Prediksi Produksi Beras Semester I-2025 Meningkat 11,17 Persen, Swasembada Makin Dekat

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Sabtu, 03 Mei 2025 |17:50 WIB
Kementan Prediksi Produksi Beras Semester I-2025 Meningkat 11,17 Persen, Swasembada Makin Dekat
Produksi beras nasional pada semester I-2025 melonjak tajam sebesar 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (Foto: dok Kementan)
A
A
A

JAKARTA – Produksi beras nasional pada semester I-2025 melonjak tajam sebesar 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut pencapaian ini sebagai bukti nyata bahwa swasembada beras yang menjadi cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto kian mendekati kenyataan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, melaporkan bahwa produksi padi Januari–Juni 2025 diperkirakan mencapai 32,57 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 3,27 juta ton dibanding semester I-2024. Produksi beras turut meningkat menjadi 18,76 juta ton, naik 1,89 juta ton dari tahun sebelumnya.

“Peningkatan produksi ini didukung oleh luas panen yang juga meningkat signifikan, khususnya pada Maret 2025 yang mencapai 1,67 juta hektare atau naik 50,60 persen dibanding Maret 2024,” ujar Pudji dalam keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).

Kondisi standing crop saat ini juga menunjukkan potensi panen besar dalam 1–3 bulan ke depan, sehingga peluang mempertahankan tren positif produksi sangat terbuka.

Sinyal melimpahnya produksi beras Indonesia tak hanya datang dari dalam negeri. Laporan terbaru dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksikan produksi beras Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton sepanjang 2025. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan produksi beras tertinggi di kawasan ASEAN tahun ini.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moh. Arief Cahyono, menyebut bahwa capaian ini tak lepas dari strategi pemerintah sejak awal masa tanam. Ketersediaan pupuk subsidi, benih unggul, dan perluasan mekanisasi pertanian menjadi kunci suksesnya lonjakan produksi.

“Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kami terus bekerja keras meningkatkan produksi padi yang merupakan komoditas strategis dan menjadi perhatian besar Bapak Presiden,” katanya.

Capaian positif produksi ini juga tercermin dari tingginya serapan beras nasional. Penyerapan bulan April mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai lebih dari 1,3 juta ton hanya dalam satu bulan.

“Biasanya, dalam 10 tahun terakhir atau bahkan lima tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton saja. Angka serapan ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan di Indonesia,” tuturnya.

Stok beras nasional pun terjaga dengan baik. Perum Bulog melaporkan bahwa cadangan beras pemerintah saat ini hampir menyentuh angka 4 juta ton, jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. 

(Agustina Wulandari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement