Pengusaha buka suara soal gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Tercatat, sebanyak 24.036 pekerja kena PHK hingga April 2025.
Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menyampaikan penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) jauh lebih penting untuk dipikirkan, dibandingkan dengan isu angka PHK pada 2025.
Bob mengatakan gelombang PHK tidak hanya terjadi di Indonesia. Salah satu bank besar di Singapura juga berencana untuk mengurangi 4 ribu tenaga kerja dalam beberapa waktu ke depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kontraksi pada konsumsi pemerintah sebesar 1,38 persen pada Kuartal I 2025 secara year-on-year (yoy).
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, kontraksi tersebut disebabkan oleh normalisasi belanja pemerintah, berbeda dengan Kuartal I tahun sebelumnya yang terdapat belanja besar terkait Pemilu.
"Berdasarkan pertumbuhan PDB menurut pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif, kecuali konsumsi pemerintah," ujar Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Senin (5/5/2025).
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah konkret dari pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi nasional. Langkah seperti menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan UMKM akan sangat berperan dalam memperbaiki kondisi ekonomi ke depan.
(Feby Novalius)