“Saat ini kami mencatat peningkatan peti kemas yang luar biasa, terlebih saat musim panen jagung dan beras, hasil alam dari Sulawesi Selatan ini dikirim ke berbagai wilayah Indonesia, sementara untuk ekspor, komoditas unggulan kami adalah rumput laut dan nikel,” ucapnya.
Branch Manager SITC Indonesia Makassar Dwi Indriyani, salah satu pelaku usaha pelayaran internasional mengatakan MNP memiliki fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan SITC. Hal ini sejalan dengan jumlah aktivitas bongkar muat SITC yang semakin meningkat.
Pihaknya mengaku memiliki jadwal kedatangan kapal setiap minggu satu kali dengan jumlah bongkar muat peti kemas rata-rata 350 box. Bahkan, ketika permintaan ekspor rumput laut meningkat bisa mencapai 500 box per minggu.
“Saat ini kami berkegiatan di TPM, namun kami akan segera memindahkan kegiatan ke MNP saat fasilitas seperti longroom dan pendukung lainnya sudah tersedia di MNP,” kata Dwi.
(Agustina Wulandari )