Kelima, Koperasi Merah Putih akan mendapat kredit dari perbankan. Kunci sukses agar koperasi ini adalah jaminan manajemen pengelolanya yang profesional dan tersertifikasi. Dari manajemen profesional tersebut lahir proposal usaha yang jelas dan layak (bankable). Rencana usahanya harus disusun secara rinci dengan proyeksi arus kas, analisis pasar, risiko, dan strategi mitigasinya.
Keenam, sebenarnya cara gampang untuk berbisnis bagi koperasi pemula adalah bermitra, yang menjalankan bisnis “franchise”, tinggal menjalankan bisnis induknya, yang kebanyakan para pengusaha besar dan konglomerat. Retail bisnis perdagangan ditransformasikan menjadi koperasi-koperasi di pedesaan, yang lebih adil, ketimbang dimiliki oleh pribadi-pribadi. Jadi, koperasi pemula yang mendapat bantuan pemerintah mengelola bisnis yang mudah di awal dengan membangun kemitraan strategis dengan pelaku industri, UMKM, atau lembaga pelatihan untuk memperkuat jejaring bisnis dan daya tawar di mata bank.
Ketujuh, Koperasi Merah Putih adakan kebijakan yang baik namun tidak cukup hanya mengandalkan semangat gotong royong. Ia harus dibarengi dengan kapasitas manajerial yang tersertifikasi. Transformasi koperasi ke arah profesionalisme adalah kunci agar koperasi menjadi institusi ekonomi rakyat yang kuat, berdaya saing, dan dipercaya oleh lembaga keuangan. Saatnya koperasi bangkit dengan standar baru yang lebih tinggi, modern, dan akuntabel.