Sehingga dikatakan Andreas, produksi singkong di Indonesia secara total sebetulnya relatif stabil, kurang lebih selama 45 tahun terakhir, di tengah adanya penyusutan luas lahan. "Produksi singkong kita stabil, relatif stabil, meski ada sedikit tren penurunan, jadi saat ini sekitar 20 juta ton kira-kira angkanya," kata Andreas.
Kondisi inilah yang membuat produsen mamin (makanan dan minuman) yang memerlukan singkong atau tepung tapioka sebagai bahan baku mengambil langkah impor. Sebab, produksi di dalam negeri relatif stagnan ditengah adanya penyusutan luas tanam sawah.
"Jadi itu, untuk itu impor terus menerus dilakukan setiap tahunnya, belum pernah ada kita tidak impor," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)