Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Blok Migas Mangkrak, RI Rugi 7.000 Barel Minyak per Hari

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Sabtu, 17 Mei 2025 |11:05 WIB
Banyak Blok Migas Mangkrak, RI Rugi 7.000 Barel Minyak per Hari
Banyak Blok Migas Mangkrak, RI Rugi 7.000 Barel Minyak per Hari. (Foto: Okezone.com/Feby)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti sejumlah wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) yang telah mengantongi izin namun belum juga dioperasikan. Kondisi ini dinilai membuat potensi produksi migas nasional terbengkalai dan menghambat optimalisasi sumber daya.

“Masih banyak blok-blok yang bisa kita kerjakan, tetapi pemegang izinnya sudah lama memegang tapi tidak beroperasi. Ini bisa meningkatkan produksi sekitar 5.000 hingga 7.000 barel per hari di sekitar sini (Natuna),” ujar Bahlil, Sabtu (17/5/2025).

1. Bahlil Ajukan Evaluasi Izin Blok Mangkrak ke Presiden

Untuk menuntaskan persoalan ini, Bahlil memohon izin dan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap izin-izin yang mangkrak.

Dirinya berharap sebagian blok yang tidak aktif dapat dialihkan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain yang lebih siap menggarap.

"Kami mohon izin Bapak Presiden dan mohon arahan. Sekiranya Bapak Presiden berkenan, kami akan mengevaluasi izin-izin ini untuk kita kembalikan kepada KKKS lain yang mampu mewujudkan peningkatan lifting, guna menuju kedaulatan energi sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden," ujar Bahlil.

2. Aturan Blok Terlantar Sudah Ada Sejak 2024

Sebagai landasan, Kementerian ESDM telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 110.K/MG.01/MEM.M/2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan.

Regulasi ini mengatur kriteria blok migas terlantar, antara lain:

- Lapangan produksi yang tidak beroperasi selama dua tahun berturut-turut.

- Plan of Development (POD) selain POD pertama yang tidak dikerjakan selama dua tahun.

- Struktur dengan status discovery pada WK eksploitasi yang tidak ditindaklanjuti dalam tiga tahun berturut-turut.

 

3. Produksi Forel dan Terubuk Dongkrak Optimisme

Sebagai informasi, Presiden Prabowo baru saja meresmikan dua lapangan migas produktif:

- Lapangan Forel, yang sudah beroperasi sejak 12 Mei 2025, telah memproduksi 10.000 BOPD dan memiliki potensi hingga 13.500 BOPD.

- Lapangan Terubuk, yang onstream sejak 24 April 2025 dengan kapasitas awal 4.000 BOPD, ditargetkan naik menjadi 6.500 BOPD dan 60 MMSCFD gas setelah fasilitas Terubuk M mulai beroperasi pada Oktober mendatang.

Adapun total tambahan kapasitas dari kedua lapangan mencapai 30.000 BOEPD, dengan total nilai investasi sebesar USD 600 juta. Proyek ini juga menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2.300 orang selama masa konstruksi.

4. Evaluasi Diharapkan Dongkrak Produksi Migas Nasional

Melalui restu Presiden, Bahlil meyakini bahwa evaluasi dan penataan ulang izin KKKS dapat mempercepat pengelolaan blok-blok migas yang terlantar, mendongkrak produksi nasional, serta mewujudkan kedaulatan energi Indonesia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement