JAKARTA – Keberadaan gerai Indomaret dan Alfamart yang saling berdekatan di banyak lokasi, khususnya di area perkotaan besar, bukanlah suatu kebetulan. Meskipun berdekatan, keduanya tetap ramai dikunjungi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mencari penawaran menarik.
Seorang pakar pemasaran dan Managing Partner di Inventure, Yuswohady, menjelaskan bahwa lokasi merupakan aspek penting bagi kedua perusahaan.
"Lokasi itu penting dan kritikal bagi keduanya, nah untuk bisa menemukan tempat yang sudah terjadi/terbentuk demand, maka itu bukanlah sesuatu yang mudah," ujarnya ketika dihubungi oleh Okezone.
Dia menambahkan bahwa strategi berdekatan ini tidak sekadar bentuk persaingan, melainkan juga adalah strategi kolaboratif.
"Ada anggapan yang mengatakan bahwa orang ketika sudah pergi ke Indomaret, maka tidak akan mengunjungi Alfamart. Kenyataannya tidak begitu," lanjutnya.
Kehadiran kedua toko ini malah memperkuat pasar dan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan.
Yuswohady menjelaskan lebih lanjut, "Sebenarnya ketika Alfamart duluan yang datang ke lokasi, maka sebenarnya Alfamart sedang membangun ekosistem demandnya, nah ketika sudah terbentuk, maka Indomaret tidak perlu repot melakukan survei demand, sehingga dia ambil lokasi di situ, karena marketnya sudah dibentuk oleh Alfamart. Sebaliknya juga gitu, ketika Indomaret datang duluan di suatu kawasan dan marketnya terbentuk, maka itu akan membuat Alfamart datang."
Persaingan ini justru berkontribusi pada pertumbuhan pasar yang lebih besar. "Jadi persaingan itu justru membentuk dan meningkatkan permintaan, menguatkan pasar, kalau dia main sendiri, pasarnya itu enggak besar-besar. Market akan besar jika dinamis, bagusnya persaingan itu membawa konsumen untuk beli, kalau monopoli justru mematikan demand," tegasnya.
Dalam laporan Forbes 2024, Djoko Susanto, pendiri Alfamart, dilaporkan memiliki kekayaan sebesar USD4,1 miliar (Rp67,6 triliun) dan menempati posisi ke-12 sebagai orang terkaya di Indonesia. Sementara itu, Anthoni Salim, pemilik Indomaret melalui Salim Group, mencatatkan kekayaan USD12,8 miliar (Rp211,2 triliun), berada di urutan ke-5. Jika dijumlahkan, kekayaan keduanya mencapai Rp278,8 triliun, yang mencerminkan besarnya industri ritel modern di Indonesia.
Baca Selengkapnya : Alasan Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan, Pemiliknya Punya Harta Rp278,8 Triliun
(Taufik Fajar)