JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani segera melakukan pelantikan Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai hari ini, Jumat (23/5/2025).
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto sudah menetapakan pilihan pada Bimo Wijayanto untuk menjadi Direktur Jenderal Pajak dan Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Bimo dikenal memiliki rekam jejak yang solid di bidang ekonomi, investasi, dan kebijakan publik. Dirinya memiliki latar belakang pendidikan tinggi dari universitas ternama, meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Master of Business Administration dari University of Queensland, serta Doktor Ekonomi dari University of Canberra, Australia.
Selama studi doktoralnya, dia bahkan memenangkan Hadi Soesastro Prize-Australia Awards dan melanjutkan penelitian post-doktoral di institusi riset terkemuka di Canberra dan Amerika Serikat.
Sebelum penunjukan ini, Bimo menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Perannya mencakup perencanaan kerja, pengawalan program, manajemen keuangan, sumber daya manusia, serta sinkronisasi dan monitoring program antarunit.
Dia juga pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sejak September 2020, memimpin koordinasi proyek investasi strategis nasional di berbagai sektor vital seperti industri hijau, pelabuhan, farmasi, energi terbarukan, hingga industri pertahanan dan perikanan.
Pada periode 2019-2020, Bimo mengabdikan diri sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP), mengawal isu-isu strategis, termasuk penajaman program prioritas dengan kementerian inti dan menyiapkan bahan pertemuan untuk Presiden terkait perpajakan dan antikorupsi. Ia juga merupakan reviewer utama untuk sinkronisasi perencanaan-penganggaran, isu kesehatan, jaminan sosial, dan reformasi birokrasi.
Bimo bukanlah wajah baru di Direktorat Jenderal Pajak. Ia pernah bertugas di DJP sebagai Analis Senior di Center for Tax Analysis (CTA) pada 2014-2015, di mana ia menjadi team leader pertama dalam pembentukan CTA dengan fokus pada modeling deteksi fraud dan analisis kepatuhan pajak. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Dampak Makro Ekonomi.