"Jadi dalam 5 tahun terakhir, LPS meningkatkan uangnya atau asetnya dari Rp130-an (triliun) ke Rp200-an (triliun). Dua kali lipat dalam 5 tahun," jelasnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan DPK per Maret 2025 mencapai 4,75 persen secara tahunan (yoy).
Sementara, LPS memproyeksikan DPK akan tumbuh mencapai 6 persen hingga akhir 2025.
"Ekonominya masih tumbuh, dan perbankannya juga tumbuh. DPK-nya tumbuh terus rata-rata 6 persen. Jadi uang kita cukup banyak," imbuhnya.
(Taufik Fajar)