"Jadi, swasta diundang oleh kami (Kementerian Perhubungan) untuk bisa bersama-sama berkolaborasi membangun sarana transportasi yang ada di Indonesia," kata Suntana.
Dia menekankan pentingnya keberlanjutan transportasi dengan pendekatan ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon, menjaga ekosistem, dan memberikan warisan transportasi hijau bagi generasi mendatang di seluruh Indonesia.
Akan tetapi, dia menyadari keterbatasan fiskal pemerintah untuk membiayai seluruh proyek transportasi sehingga pendekatan kolaborasi dengan swasta menjadi solusi utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur transportasi nasional.
"APBN kita, negara kita masih belum cukup untuk membiayai semua. Menghadapi itu, Pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta, yang kita sebut kalau istilahnya KBPU (kerja sama pemerintah dan badan usaha)," ujarnya.
(Feby Novalius)