China menduduki peringkat ke 5 sebagai negara penghasil nikel terbesar didunia. Menurut USGS, produksi nikel di China pada tahun 2024 tercatat sebesar 120 ribu metrik ton. Produksi ini meningkat sebesar 3 ribu metrik ton dari tahun sebelumnya.
China mempunyai cadangan nikel sebesar 4,4 juta metrik ton. Namun banyak perusahaan perusahaan China yang berinvestasi membangun smelter nikel di Indonesia, seperti Tsingshan Group milik konglomerat Xiang Guangda di Morowali, Sulawesi Tengah dan Jiangsu Delong Nickel Industry Co milik taipan Dai Guofang di Morowali dan Konawe, Sulawesi Tenggara.
Tak banyak yang menyangka, Kaledonia Baru—negara kepulauan kecil di Samudra Pasifik ternyata masuk dalam jajaran produsen nikel terbesar dunia. Pada tahun 2024, negara ini mampu menghasilkan sekitar 110 ribu metrik ton nikel, namun produksi nikel pada tahun ini menurun sebesar 121 ribu metrik ton pada tahun 2023 yang menghasilkan 231 ribu metrik ton. USGS mencatat cadangan nikel Kaledonia Baru diestimasi mencapai 7,1 juta ton.
Aktivitas penambangan nikel di Kaledonia Baru telah berlangsung sejak abad ke-19, ketika wilayah tersebut masih berada di bawah kekuasaan kolonial Prancis. Menariknya, pada tahun 1971, Kaledonia Baru sempat menduduki posisi kedua sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
(Dani Jumadil Akhir)