Sementara itu, CEO Pertamina NRE John Anis menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam transisi energi di Indonesia.
“Dengan membangun kapasitas manufaktur lokal, kami ingin memperkuat rantai pasok solar PV dalam negeri, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan lapangan kerja hijau yang berkeahlian tinggi,” tuturnya..
Menurut VP Longi Global, Dennis She kerjasama ini merupakan peluang bagi Longi dalam mengembangkan bisnis dalam industri energi di Asia Tenggara. “Dengan kerjasama ini kami harap bisa terus mendukung target transisi energi di Indonesia dengan saling berbagi pengetahuan dan teknologi dalam industri solar pv,”ujar Dennis
Pemerintah Indonesia telah memiliki peta jalan tentang potensi peningkatan permintaan solar PV hingga 2035, sehingga proyek ini dinilai sangat potensial dan akan mendukung realisasi pengembangan proyek PLTS dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) “terhijau”.
Selain itu, juga mendorong pengembangan industri supply chain seperti solar cell serta mendukung pengembangan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) kedepannya.