JAKARTA – Daftar orang terkaya Indonesia pemilik bisnis rokok. Bisnis rokok menjadi salah satu sumber kekayaan yang diraih segelintir orang dan menjadikannya sebagai orang terkaya di Indonesia.
Meskipun sering menuai sorotan karena dampak kesehatannya, bisnis rokok justru menjadi sumber kekayaan luar biasa bagi sejumlah konglomerat di Indonesia.
Di balik kepulan asap rokok, tersembunyi kekuatan ekonomi yang menjadikan sejumlah pengusaha Indonesia menempati posisi teratas dalam jajaran orang terkaya nasional. Mereka membangun kerajaan bisnis dari pabrik rokok yang kini berkembang hingga ke sektor perbankan, properti, hingga teknologi.
Lalu siapa saja mereka? Berikut ini daftar orang terkaya Indonesia pemilik bisnis rokok seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
1. Robert Budi Hartono & Michael Bambang Hartono - PT Djarum
Robert Budi Hartono dan Michael Hartono merupakan kakak beradik yang membangun bisnisnya melalui PT Djarum, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini didirikan oleh ayah mereka, Oei Wie Gwan, dan berkembang pesat di tangan kedua putranya.
Selain bisnis rokok, Hartono bersaudara juga dikenal sebagai pemilik saham terbesar di Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, dan memiliki investasi besar di bidang properti seperti Grand Indonesia serta perhotelan seperti Hotel Kempinski.
Dari bisnis ini membuat harta kekayaan duo Hartono ini mencapai USD50,3 miliar atau setara Rp829,8 triliun pada 2024 dan menjadikannya sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024.
Kontribusi mereka pada sektor tembakau sangat besar, dengan Djarum mensuplai jenis rokok kretek yang dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Kontribusi Djarum dalam produksi rokok nasional sangat besar. Kesuksesan Hartono bersaudara membuktikan bahwa warisan industri tembakau, jika dikelola baik bisa menjadi sumber kekayaan tak tergoyahkan.
2. Susilo Wonowidjojo – PT Gudang Garam
Susilo Wonowidjojo dikenal sebagai tokoh penting di balik kesuksesan PT Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada 1958 asal Kediri, Jawa Timur. Lahir dari keluarga perintis industri tembakau, ia adalah anak dari pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo (Tjoa Jien Hwie).
Gudang Garam dikenal menghasilkan produk rokok kretek berkualitas tinggi dan memiliki jaringan distribusi yang luas. Di bawah kepemimpinan Susilo, perusahaan ini tetap mempertahankan posisinya di puncak industri rokok Indonesia dan mencetak keuntungan besar terutama saat harga cengkeh melonjak dan permintaan pasar stabil.
Kekayaan Susilo sempat menyentuh angka tertinggi lebih dari USD10 miliar pada awal 2010-an, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia. Sementara pada 2024, harta kekayaan Susilo mencapai USD2,9 miliar atau setara Rp47,8 triliun. Dengan harta sebanyak ini, Susilo menempati posisi 23 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024.
3. Putera Sampoerna – HM Sampoerna
Putera Sampoerna merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah industri rokok Indonesia. Ia adalah cucu dari Liem Seeng Tee, pendiri PT HM Sampoerna, produsen rokok legendaris yang pernah menjadi pemimpin pasar di Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, PT HM Sampoerna tumbuh menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Tanah Air. Perusahaan ini berkembang pesat hingga akhirnya dijual ke Philip Morris International pada 2005 dengan nilai transaksi sekitar USD2 miliar.
Penjualan ini menandai berakhirnya keterlibatan langsung keluarga Sampoerna dalam bisnis rokok, namun juga menjadi awal terbentuknya Sampoerna Strategic Group yang kini aktif di berbagai sektor seperti agribisnis, keuangan, dan telekomunikasi. Bisnis ini kini dilanjutkan oleh anak-anaknya, termasuk Michael Sampoerna.
Menurut data Forbes 2024, harta kekayaan Putera Sampoerna mencapai USD1,85 miliar atau setara Rp30,5 triliun dan menduduki peringkat 30 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024.
4. John Kusuma – Nojorono Tobacco
John Kusuma adalah penerus generasi ketiga dari keluarga pendiri PT Nojorono Tobacco International, perusahaan rokok yang berdiri sejak 1932 di Kudus, Jawa Tengah. Meski tidak sepopuler seperti Hartono atau Sampoerna, namun kiprahnya di industri tembakau nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai penerus generasi ketiga keluarga pendiri PT Nojorono Tobacco International, John Kusuma berhasil mempertahankan eksistensi perusahaan rokok ini sejak pertama kali berdiri. Di bawah kepemimpinan John Kusuma, merek-merek andalan seperti Class Mild dan Minak Djinggo tetap bertahan dan dikenal luas di pasar.
Kekayaan John Kusuma mencapai sekitar USD1,2 miliar atau setara Rp19,7 triliun menjadikannya bagian dari jajaran miliarder Indonesia versi Forbes 2022.
Selain bergerak di industri tembakau, ia juga dikenal memiliki keterlibatan di sektor keuangan. Keberhasilannya menunjukkan bahwa perusahaan keluarga di sektor tembakau masih mampu bertahan dan menghasilkan kekayaan besar meskipun harus melawan konglomerat besar lainnya.
(Dani Jumadil Akhir)