Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Bitung Yefri Meidison mengatakan diperlukan percepatan penanganan terhadap kendala operasional yang terjadi di TPK Bitung.
Saat ini kegiatan pelayanan peti kemas tetap berlangsung dengan memaksimalkan peralatan bongkar muat yang tersedia. Pihaknya mengaku terus melakukan pengawasan terhadap kinerja operasional TPK Bitung untuk memastikan kelancaran kegiatan operasional di dalam terminal.
“Kinerja bongkar muat di TPK Bitung harus segera ditingkatkan, terlebih saat ini arus peti kemas juga semakin meningkat,” ucap Yefri.
Ia mencatat sempat terjadi penurunan kinerja operasional yang cukup signifikan pasca insiden RTG. Pada kapal Meratus Wakatobi misalnya, kapal itu tiba pada 12 Juni 2025 dan harus menyelesaikan kegiatan bongkar muat peti kemas selama 56,9 jam.
“Selama Mei dan Juni rata-rata port stay kapal mencapai 49 jam dari target yang harusnya 27 jam,” katanya.