Menutup pernyataannya Akbar menyebutkan bahwa Krakatau Steel hingga saat ini sudah melakukan transformasi yang masif, restrukturisasi yang saat ini dilanjutkan bersama BPI Danantara Indonesia, melakukan perbaikan kinerja di mana target ke depan Krakatau Steel dapat mengoptimalkan produksi hingga 3 juta ton per tahun.
“Ada banyak potensi yang dapat kita gali, mulai dari sektor konstruksi, manufaktur, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan pertahanan keamanan. Krakatau Steel mendukung One ASEAN First, di mana secara geografis, negara ASEAN pun memiliki potensi yang besar untuk bisa menjadi pemimpin industri baja global dan akan terus kami kembangkan pasar ASEAN termasuk terutama pengembangan industri baja Indonesia ke depan. Dengan semua skema yang dilakukan secara maksimal, kami yakin akan berdampak signifikan bagi kemajuan dan peningkatan kinerja Krakatau Steel ke depan,” pungkas Akbar.
(Feby Novalius)