JAKARTA – Pemerintah menjamin beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bukan oplosan. Beras tersebut merupakan beras medium yang mutu dan takarannya sesuai dengan yang tertera pada kemasannya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, beras SPHP yang disalurkan BUMN pangan seperti Bulog tidak mungkin dioplos. Alasannya, penyaluran merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Ini plat merah semua, nggak berani (mengoplos). Ini Bapak Presiden perintahkan, nggak berani. Aku saja tidak berani. Apalagi ini beliau-beliau. 1,5 juta ton sesuai standar, beras SPHP ini sesuai spek yang ada di kemasan," kata Mentan Amran saat meninjau peluncuran program pangan murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).
Hal senada disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani. Ia memastikan bahwa beras SPHP merupakan beras medium dengan kualitas terbaik dan telah melalui proses pengecekan ketat.
"Beras medium kualitas terbaik, dan ini diyakinkan tidak ada kutu dan tidak ada hama," ungkapnya.
Sebelumnya, terungkap praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Praktik curang ini sangat merugikan masyarakat sekaligus mencoreng tata niaga pangan nasional.
Hasil investigasi Kementan bersama tim pengawasan pangan di sejumlah wilayah menemukan beras bermerek yang dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.
Mentan menegaskan tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pengoplosan.
“Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” tegas Mentan.
(Feby Novalius)