Zulhas memaparkan, secara filosofis Kopdes dibentuk dalam rangka memberdayakan masyarakat. Sehingga masalah kemiskinan tidak sekedar diatasi dengan bantuan-bantuan yang sifatnya langsung, seperti BSU, bantuan beras, dan lainnya. Masyarakat diharapkan bisa punya kemandirian ekonomi lewat platform yang dibuat pemerintah ini.
"Tidak usah dikasihani (masyarakat miskin lewat bansos), tapi harus diberdayakan. Inilah yang kita pilih, saya yakin masyarakat kita mampu," tambahnya.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan beberapa potensi lini bisnis yang bisa digarap oleh Kopdes, seperti agen penyalur pupuk, pangkalan/penyalur LPG, gerai sembako, agen BRILink/BNI/Mandiri, layanan logistik PT Pos, penyaluran bantuan pemerintah, serap gabah petani, hingga apotek obat-obatan murah.
Hingga saat ini telah terbentuk sekitar 103 Kopdes dari target 80 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada 21 Juli mendatang di Klaten, Jawa Tengah. Targetnya 70% dari 80 ribu Kopdes akan terbentuk hingga akhir Desember 2025.
"Sekitar 80 ribu terbentuk, tapi baru ada 103 mockup, tapi akan saya kerjakan sampai akhir Desember 80 ribu koperasi sudah jadi (operasi), sekurang-kurangnya 70% sudah jadi," tutup Zulhas.
(Taufik Fajar)