JAKARTA - Jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mencapai 2.936.599 penumpang selama periode Januari hingga Juni 2025. Angka ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 2.668.894 penumpang.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai kereta cepat Whoosh memiliki potensi besar sebagai katalisator ekonomi yang mendukung pertumbuhan aktivitas dan nilai tambah baru.
Menurut Piter, layanan kereta cepat yang saat ini melayani Jakarta-Bandung, memberikan dampak positif yang terlihat pada pertumbuhan mobilitas masyarakat antara Jakarta-Bandung. Mobilitas masyarakat yang menjadi penggerak perekonomian itu menunjukkan tren peningkatan secara bertahap.
"Penumpang yang menggunakan Whoosh itu dari waktu ke waktu semakin meningkat," kata Piter di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Peningkatan jumlah penumpang menunjukkan masyarakat mulai merasakan manfaat efisiensi waktu dan kenyamanan perjalanan, yang menjadi faktor penting mendorong pertumbuhan sektor transportasi modern.
Menurut data operator Whoosh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), terjadi peningkatan signifikan jumlah penumpang kereta cepat sepanjang semester pertama tahun 2025. Hingga akhir Juni 2025, total sebanyak 2.936.599 penumpang telah dilayani, meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2.668.894 penumpang.
Whoosh setiap harinya melayani 62 perjalanan dengan frekuensi keberangkatan setiap 30 menit. Lebih lanjut untuk mengoptimalkan potensi katalisator ekonomi, Piter juga menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem transportasi yang terintegrasi antara kereta cepat dengan moda transportasi lokal serta pusat-pusat ekonomi daerah.
"Mengintegrasikan semua ekosistem yang bisa dimanfaatkan akan memaksimalkan keberadaan kereta cepat," jelasnya.
Menurutnya kereta cepat bisa menjadi pemicu lahirnya kegiatan ekonomi baru. Oleh karena itu, dia mendukung perluasan jalur kereta cepat agar manfaat ekonomi dapat lebih luas bergulir dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. "Dengan adanya kereta Whoosh itu, maka kemudian banyak kegiatan-kegiatan ekonomi baru yang bisa terjadi," kata dia.
Piter menekankan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi langkah awal yang penting dalam pengembangan transportasi berbasis rel di Pulau Jawa. "Dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian regional," kata dia.
Sejak dioperasikan secara komersial pada Oktober 2023, Whoosh telah melayani lebih dari 10 juta penumpang hingga Juni 2025. Menurut data KCIC, Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat dengan kecepatan hingga 350 km/jam.
Sekadar informasi, Pemerintah memberikan sinyal untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengakui bahwa sudah ada pembicaraan untuk memperpanjang Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Proyek ini juga sudah coba ditawarkan kepada sejumlah investor, namun hingga kini masih dalam tahap pembahasan.
"Kereta cepat memang ada pembicaraan melanjutkan kembali, namun pastinya akan ada kajian karena dalam beberapa kesempatan kami coba tawarkan kereta semi cepat atau dan harapan kami baik kereta cepat atau semi cepat, harapan kami nggak pakai APBN, ini harus dibicarakan lebih detil memang ada pembicaraan untuk perpanjang," kata dia saat temui di Kantor Kemenhub, Rabu (14/7/2025).
(Dani Jumadil Akhir)