IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.536 Jelang Rilis Data Kemiskinan RI
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat jelang pengumuman data kemiskinan Indonesia yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks saham dibuka pada level 7.536 atau naik tipis 0,08%.
Berlanjutnya penguatan IHSG antara lain dipicu oleh ekspektasi semakin banyak terjadi kesepakatan dagang antara AS dengan para mitra dagangnya, sehingga dampak perang dagang akan mereda dan ekonomi global terhindar dari resesi. Selain itu, Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% tahun ini dan 5,1% pada tahun 2026, sama seperti proyeksi sebelumnya.
Sebaliknya ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia Tenggara menjadi 4,2% dari proyeksi sebelumnya 4,7%, yang terutama dikontribusikan oleh penurunan proyeksi ekonomi Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
“Optimisme akan ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dari perkiraan sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mendorong rebound saham perbankan,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (25/7/2025).
Secara teknikal, tren kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang masih kuat selama bertahan di atas level 7.450-7.500. Namun dalam jangka pendek, IHSG rentan mengalami pullback karena kondisi yang berada di area overbought.
“IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.480-7.590,” lanjut riset tersebut.
Tiga saham yang mengisi jajaran top gainers yakni PT Charnic Capital Tbk (NICK) yang naik 17,82% ke level Rp1.620, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) naik 9,21% ke level Rp830, dan PT Techni9 Indonesia Tbk (NINE) naik 9,09% ke level Rp84.
Sedangkan pada daftar top losers, saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) turun 12,20% ke level Rp216, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) turun 8,82% ke level Rp775, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 5,45% ke level Rp1.300.
(Feby Novalius)
