Dia menambahkan bahwa KSSK akan terus menjaga koordinasi dan sinergi antarlembaga untuk memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, sembari tetap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa ketidakpastian global saat ini dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat. Kebijakan ini berdampak pada penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Baik Bank Dunia maupun OECD telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 dari 3,1 persen menjadi 2,9 persen.
“Ini adalah lingkungan yang kami amati dan waspadai. KSSK optimis bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II tetap terjaga. Konsumsi dan daya beli masih positif, serta aktivitas dunia usaha cukup resilience didukung peranan APBN,” tegas Sri Mulyani.
Adapun selain Sri Mulyani, hadir dalam konferensi pers kali ini Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala LPS Purbaya Yudhi Sadewa beserta jajaran.
(Taufik Fajar)