Ekspansi besar-besaran ini, kata Wamildan, tidak hanya bertujuan meningkatkan kinerja Garuda, tetapi juga memperkuat peran sektor penerbangan sebagai penggerak utama ekonomi nasional. Ia menyebut, dengan armada dan jaringan yang kembali solid, Garuda menargetkan pangsa pasar domestik sebesar 50% pada 2029, serta pendapatan kotor mencapai USD6,6 miliar.
Disamping itu, menurutnya, dalam kurun waktu awal tahun 2025, terjadi pertumbuhan penumpang sebesar 7,7% pada penerbangan domestik dan 6,8% pada penerbangan internasional.
"Keduanya menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Meski jumlah penumpang hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi, alias permintaan sudah kembali, tetapi kapasitas kita belum sepenuhnya pulih," pungkas Wamildan.