Faktor lainnya, menurut Andry, adalah belanja pemerintah. Hal ini karena belanja pemerintah diperkirakan pulih dari kontraksi sebelumnya. Walaupun total belanja masih lambat, belanja pemerintah pusat, khususnya untuk program sosial, diproyeksikan akan meningkat pada kuartal II-2025.
Terakhir adalah ekspor, karena pertumbuhan ekspor kemungkinan akan naik, didorong oleh strategi front-loading (mempercepat pengiriman barang) menjelang penerapan tarif impor AS. Upaya ini diperkirakan akan membantu menjaga kinerja ekspor neto di tengah lingkungan perdagangan global yang masih lesu.