JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily memberikan pembekalan dalam rangkaian Retret Kadin 2025 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Agustus 2025 kemarin.
Dalam kesempatan itu, Ace menekankan agar dunia usaha memperkuat kekuatan domestik.
"Bangsa yang maju adalah bangsa dengan ideologi kebangsaan yang kuat. Pemahaman geopolitik global yang dinamis sangat memengaruhi situasi ekonomi. Karena itu, dunia usaha harus memperkuat kekuatan domestik agar tercipta lapangan kerja dan ekosistem usaha yang sehat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2025).
Dia menekankan peran strategis Kadin dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Dunia usaha adalah penggerak ekonomi yang juga harus memiliki komitmen kuat pada nilai kebangsaan.
Dia juga menjelaskan, materi kelas mencakup empat konsensus kebangsaan, sejarah nasional, serta diskusi tantangan bangsa di tengah ketidakpastian geopolitik global.
"Saya sampaikan bahwa salah satu kekuatan bangsa kita ini adalah kalau kita mau mengintegrasikan dalam satu visi yang sama, menuju tujuan nasional kita. Dan Kadin menjadi salah satu elemen kunci dan strategis bagi upaya kita untuk mendorong Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Retret Kadin 2025 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Agustus 2025 diikuti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie bersama 230 jajaran Pengurus Harian Kadin Indonesia, Ketua Umum Kadin Provinsi se-Indonesia serta jajaran asosiasi/himpunan Anggota Luar Biasa (ALB).
Materi diisi oleh berbagai narasumber, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus serta Gubernur Lemhannas RI TB Ace Hasan Syadzily.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menerangkan, pentingnya penguatan ketahanan ekonomi yang selaras dengan nilai kebangsaan, patriotisme, dan nasionalisme.
Dia mengapresiasi Gubernur Lemhannas RI yang sejak tiga bulan lalu mendukung penuh penyusunan kurikulum materi untuk Retret Kadin 2025 bernuansa kebangsaan.
"Kami banyak mengacu ke Lemhannas dalam hal nilai kebangsaan. Ketahanan ekonomi adalah bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional, apalagi situasi geopolitik dunia saat ini tidak baik-baik saja," jelasnya.
Dia menambahkan, dunia usaha terpanggil untuk merapatkan barisan jelang peringatan 80 tahun kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025 mendatang.
"Semangatnya adalah Indonesia Incorporated dengan nuansa gotong royong, naik kelas bersama," katanya.
(Taufik Fajar)