Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hilirisasi Perikanan Buka Peluang Cuan dan Tingkatkan Konsumsi Ikan 

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 12 Agustus 2025 |10:51 WIB
Hilirisasi Perikanan Buka Peluang Cuan dan Tingkatkan Konsumsi Ikan 
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berinovasi dengan menciptakan berbagai produk turunan. (Foto: okezone.com/KKP)
A
A
A

JAKARTA – Hilirisasi sektor kelautan dan perikanan terus digalakkan untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berinovasi dengan menciptakan berbagai produk turunan serta memperkenalkannya ke masyarakat sebagai peluang usaha sekaligus menambah pengetahuan tentang ragam cara pengolahan hasil perikanan.

Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) KKP telah menciptakan 244 produk inovatif yang mudah diolah di rumah serta berpotensi menjadi peluang usaha. Sebanyak 143 jenis produk olahan di antaranya sudah diadopsi dan dikembangkan oleh para pelaku usaha, di mana yang paling banyak dikembangkan adalah abon lembaran dan bakso ikan.

“Peluang usaha (hilirisasi) ini sangat besar, sekaligus kami ingin membangun kebiasaan konsumsi ikan dengan menghadirkan produk olahan yang inovatif, mudah diolah, dan menarik, sekaligus menghapus persepsi negatif, seperti bau amis, alergi, atau takut duri,” jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah, Selasa (12/8/2025).

KKP pun rutin menyosialisasikan ratusan produk berbahan baku ikan dan rumput laut hasil hilirisasi ke masyarakat di berbagai daerah. Masyarakat yang disasar meliputi ibu rumah tangga, anggota PKK, hingga pelajar.

Beberapa produk hasil hilirisasi di antaranya abon ikan lembaran, mi kristal berbahan rumput laut, hingga cookies ikan. Ada juga produk biofarmakologi dengan memanfaatkan hasil samping perikanan, seperti albumin dan kolagen yang diekstrak dari kulit dan tulang ikan.

Kepala BBP3KP Rahmadi Sunoko menambahkan, selama ini literasi gizi menjadi tantangan utama dalam meningkatkan angka konsumsi ikan di masyarakat.

 

“Masih banyak masyarakat yang enggan mengonsumsi ikan karena kurang memahami manfaatnya atau belum mengetahui cara pengolahan yang variatif dan menarik,” bebernya.

Salah satu kegiatan terbaru program Mobil ATI berlangsung di Leuwikaret, Bogor. Pelaksanaannya, BBP3KP berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STKIP Arrahmaniyah untuk memperluas jangkauan edukasi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan makan bergizi gratis menu ikan. Upaya ini akan berdampak positif bagi pemenuhan gizi masyarakat, sekaligus mendongkrak kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan di Tanah Air.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement