Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Allan Tandiono mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan studi kelayakan proyek ini. Kajian tersebut mencakup pemilihan teknologi, apakah akan menggunakan kereta cepat seperti rute Jakarta–Bandung atau opsi semi cepat (mid speed).
Allan menambahkan, studi juga meliputi pemilihan jalur terbaik yang dibahas bersama para calon investor. Tujuannya, meminimalkan penggunaan anggaran dari APBN untuk proyek ini.
“Termasuk jalur lainnya (Jakarta–Bandung), semua dibahas dalam studi kelayakan. Intinya, kita ingin membuka peluang bagi keterlibatan pihak swasta, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Allan.
Baca selengkapnya: AHY: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jadi Tugas Khusus Presiden Prabowo
(Dani Jumadil Akhir)