Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beras Premium Oplosan Siap Dijual Murah, Siapa yang Minat?

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Rabu, 20 Agustus 2025 |16:21 WIB
Beras Premium Oplosan Siap Dijual Murah, Siapa yang Minat?
Pengusaha ritel bersedia menjual beras premium oplosan dengan harga murah atau sesuai standar. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Pengusaha ritel bersedia menjual beras premium oplosan dengan harga murah atau sesuai standar. Hanya saja, pengusaha masih menunggu surat rekomendasi resmi dari pemerintah.

Pasalnya, beras premium oplosan diketahui memiliki kualitas yang hampir sama dengan beras medium, tetapi dijual dengan harga premium.

“(Menjual kembali) Selama itu ada surat dari pemerintah untuk dijual kembali, ya kita coba membuat surat internal (Hippindo). Menunggu kejelasan, karena kan ada banyak—mana yang boleh dan mana yang tidak,” ujar Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, Rabu (20/8/2025).

Budihardjo mengakui, kelangkaan beras yang sempat terjadi di ritel modern disebabkan oleh penahanan penjualan oleh pengusaha ritel. Sebab, produk yang dijual terindikasi adanya pemalsuan atau ketidaksesuaian, yang dikhawatirkan dapat merugikan konsumen.

“Memang ada barang yang harus ditarik atau dikembalikan, ya tidak dijual. Karena itu kan ada masukan dari pemerintah, makanya kita tidak menjual produk yang dilarang,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa beras oplosan—atau beras yang tidak sesuai mutu—yang belakangan ramai dibahas masyarakat tetap layak konsumsi. Hanya saja, terdapat pemalsuan terkait merek yang tidak sesuai dengan isi produknya.

 

Mentan menjelaskan, beras premium oplosan di ritel modern tidak perlu ditarik dari peredaran. Namun, harus dijual dengan harga lebih murah atau disesuaikan dengan mutu isi beras dalam kemasan. Misalnya, jika beras berlabel premium memiliki kadar beras patah 30–40 persen, maka harganya harus disesuaikan ke harga beras medium.

“Ini standarnya harusnya dijual Rp12 ribu karena broken-nya 30–40 persen, bahkan 59 persen. Harusnya dijual Rp12 ribu, kenapa dijual Rp17 ribu? Yang dijual hanya kemasannya saja,” ujar Amran kepada awak media di Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (19/8).

Hasil pemeriksaan terhadap beras-beras di ritel modern memang menunjukkan ketidaksesuaian mutu, tetapi tetap dinyatakan layak konsumsi karena telah melalui pemeriksaan langsung oleh aparat penegak hukum.

“Itu hasil pemeriksaan (beras oplosan layak dikonsumsi), hasil dari pemeriksaan penegak hukum,” pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement