Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dorong Ekonomi Hijau, Indonesia Targetkan Pertumbuhan 8 Persen di 2029

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 28 Agustus 2025 |14:00 WIB
Dorong Ekonomi Hijau, Indonesia Targetkan Pertumbuhan 8 Persen di 2029
Transformasi menuju ekonomi hijau semakin mendesak untuk dilakukan di tengah meningkatnya tantangan perubahan iklim. (Foto: Okezone.com/Rayhan)
A
A
A

JAKARTA – Transformasi menuju ekonomi hijau semakin mendesak untuk dilakukan di tengah meningkatnya tantangan perubahan iklim dan tuntutan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi dinilai menjadi kunci dalam mewujudkan ekosistem bisnis yang ramah lingkungan dan berdaya saing.

Oleh karena itu, Danantara Indonesia menugaskan IDSurvey untuk mengawal proses transformasi ekonomi hijau Indonesia yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029.

Managing Director Risk Management PT Danantara Asset Management (Persero), Riko Banardi, menyampaikan langkah nyata IDSurvey sebagai perusahaan jasa pemastian dalam mendorong praktik bisnis hijau di Indonesia.

“Peran nyata dalam menjaga bumi, berinovasi, serta membangun ekosistem bisnis yang rendah karbon dan berkelanjutan. Saya percaya, generasi muda inilah yang akan menjadi motor penggerak perubahan, pemimpin masa depan, dan penjaga keberlanjutan negeri,” ujar Riko, Kamis (28/8/2025).

Riko pun menegaskan komitmen Danantara Indonesia sebagai payung kolaborasi, penggerak sinergi, serta enabler dalam menciptakan layanan terintegrasi yang mendukung transformasi menuju ekonomi hijau.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Noer Adi Wardojo, menyebutkan, kolaborasi perlu diperkuat untuk menuju Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.

“Indonesia dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029, dengan tetap menjamin pembangunan yang berwawasan lingkungan, tangguh terhadap perubahan iklim, dan inklusif. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement melalui kontribusi nasional (NDC) untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C,” jelas Noer Adi.

 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki peran penting dalam transisi menuju ekonomi hijau, tak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai pengawal agar kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca, pengendalian polusi, dan pengelolaan limbah selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan.

“Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya sebagai penyedia layanan publik, tapi juga sebagai katalis perubahan. IDSurvey, misalnya, dapat mengintegrasikan layanannya untuk mendukung praktik transformasi ekonomi hijau,” tambahnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement