Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Tumbang 1 September 2025, Ini Penjelasan Dirut BEI

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 01 September 2025 |11:27 WIB
IHSG Tumbang 1 September 2025, Ini Penjelasan Dirut BEI
IHSG Tumbang 1 September 2025, Ini Penjelasan Dirut BEI (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan signifikan dalam beberapa hari terakhir usai ada aksi demo. Secara kumulatif, sejak menyentuh level tertinggi 8.022 pada Kamis (28/8), IHSG tergerus hampir 6 persen menyentuh 7.547 pada Senin (1/9/2025).

Salah satu faktor pemberat indeks adalah aksi jual dari investor asing. Data menunjukkan asing melakukan aksi jual sejak Rabu-Jumat, dengan nilai kumulatif terbesar mencapai Rp1,2 triliun pada akhir pekan lalu.

Melihat fakta yang terjadi, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, pelemahan indeks lebih dipicu oleh faktor persepsi investor. Dia menegaskan secara fundamental tidak ada perubahan signifikan yang mengganggu kinerja pasar modal.

“Kondisi saham kan ada dua hal, fundamental dan persepsi. Fundamentalnya berubah tidak Fundamentalnya bagus dan yang terjadi (koreksi IHSG) memang persepsi investor,” kata Iman saat ditemui wartawan di Gedung BEI.

Dia menambahkan, indikator fundamental pasar Indonesia justru menunjukkan perkembangan positif. Penambahan emiten dalam indeks MSCI dinilai menjadi bukti bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki daya tarik kuat di mata investor global.

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengaturan dan Perdagangan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menegaskan bahwa pelemahan yang terjadi saat ini merupakan dinamika pasar. 

Menurutnya, fundamental pasar Indonesia masih kokoh dengan adanya kenaikan bobot dalam MSCI maupun FTSE.

“Fundamental kita masih bagus, indeks kita juga. Kemarin MSCI rebalancing, bobot kita naik, FTSE juga ada inclusion, weight-nya juga naik. Ini menunjukkan bahwa market kita bagus dan kuat,” tutur Irvan.

Sebelumnya, analis mengkhawatirkan aksi demonstrasi dapat menggerus kepercayaan investor. Sikap tegas pemerintah, kata analis, dapat mengakibatkan outflow investor asing.

Phintraco Sekuritas menilai fokus perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri.

"Jika gangguan keamanan meluas, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya kepercayaan investor yang dapat mengakibatkan outflow investor asing, lemahnya rupiah, meningkatnya risiko investasi dan berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi jika berlangsung lama," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement