Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beras Premium Langka di Ritel Modern, Ini Penjelasan Kepala Bapanas

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 03 September 2025 |10:07 WIB
Beras Premium Langka di Ritel Modern, Ini Penjelasan Kepala Bapanas
Fenomena kelangkaan beras premium di pasar tradisional dan modern. (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara soal fenomena kelangkaan beras premium di pasar tradisional dan modern. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, kejadian ini terjadi karena penggilingan padi tengah melakukan penyesuaian agar produk yang disalurkan sesuai dengan standar label beras premium.

“Pasokan beras di pasar tradisional saya melihatnya ada, hanya sedang menyesuaikan. Beberapa pasokan ke ritel modern memang sempat mengalami penurunan, karena teman-teman penggilingan padi ingin *comply* sesuai dengan informasi yang ada di label,” kata Arief dalam keterangan resminya, seperti dikutip pada Rabu (3/9/2025).

Arief menjelaskan, beras premium wajib memenuhi syarat tertentu, mulai dari kadar beras pecah maksimal 15%, kadar air 14%, derajat sosoh minimal 95%, dan harga jual Rp14.900 per kilogram. Menurutnya, apabila standar terpenuhi, suplai ke ritel modern maupun pasar tradisional akan kembali lancar.

Arief menambahkan, pemerintah terus bergerak melakukan stabilisasi pangan melalui program intervensi seperti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Gerakan Pangan Murah (GPM) di pusat dan daerah, hingga penyaluran bantuan pangan beras.

 

Diungkap bahwa beras yang disalurkan pemerintah merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog. Stok CBP saat ini, disebut Arief, mencapai 3,9 juta ton—menjadi angka yang cukup kuat dalam menopang upaya pengendalian inflasi serta stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Beras adalah komoditas strategis yang sensitif terhadap inflasi. Karena itu, Badan Pangan Nasional akan terus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras melalui intervensi pasar, agar daya beli masyarakat terjaga dan stabilitas pangan nasional tetap terjamin,” ujar Arief.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement