Rivan menjelaskan, perbaikan gerbang tol yang rusak itu menggunakan kas perusahaan dengan anggaran yang disiapkan tembus Rp80 miliar.
Mengingat beberapa gerbang tol mengalami kerusakan cukup serius, seperti GT Pejompongan yang hangus dibakar masa.
"Terkait dengan fisik memang membutuhkan waktu. Tadi juga pak Menteri PU juga memberikan arahan, yang paling penting adalah bahwa kondisi fisik bersih, dan tidak mengganggu keselamatan pengguna jalan," tambahnya.
Rivan menyebut, selain kerusakan masa juga mengambil beberapa barang yang saat kejadian ada di gerbang tol.
Misalnya CCTV, serta mengambil server lokal. Pemulihan fisik gerbang tol sendiri targetnya akan rampung pada 6 minggu, namun pengguna jalan sudah bisa menggunakan lebih dulu mulai 7 September mendatang.
"Tahap pertama kita fokus pembersihan fisik yang betul-betul bisa berdampak pada keselamatan. Kedua kita lanjutkan dengan melakukan pelayanan secara manual, jadi masyarakat bisa tetap melakukan transaksi di gerbang tol. Ketiga menggunakan kembali GTO seperti sebelumnya," kata Rivan.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyebut pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp900 miliar untuk revitalisasi infrastruktur terdampak aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita sudah menganggarkan Rp900 miliar tuh. Untuk seluruh Indonesia ya, bukan hanya untuk DKI. Jadi insya Allah cukup lah untuk meng-cover dua JPO ini," ucap Dody.
(Taufik Fajar)