Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 07 September 2025 |09:05 WIB
7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying
7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying (Foto: Okezone)
A
A
A

3. Penjelasan Badan Pangan Nasional

Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara soal fenomena kelangkaan beras premium di pasar tradisional dan modern. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, kejadian ini terjadi karena penggilingan padi tengah melakukan penyesuaian agar produk yang disalurkan sesuai dengan standar label beras premium.

“Pasokan beras di pasar tradisional saya melihatnya ada, hanya sedang menyesuaikan. Beberapa pasokan ke ritel modern memang sempat mengalami penurunan, karena teman-teman penggilingan padi ingin comply sesuai dengan informasi yang ada di label,” kata Arief dalam keterangan resminya, Rabu (3/9/2025).

Arief menjelaskan, beras premium wajib memenuhi syarat tertentu, mulai dari kadar beras pecah maksimal 15%, kadar air 14%, derajat sosoh minimal 95%, dan harga jual Rp14.900 per kilogram. Menurutnya, apabila standar terpenuhi, suplai ke ritel modern maupun pasar tradisional akan kembali lancar.

Arief menambahkan, pemerintah terus bergerak melakukan stabilisasi pangan melalui program intervensi seperti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Gerakan Pangan Murah (GPM) di pusat dan daerah, hingga penyaluran bantuan pangan beras.

Arief menambahkan, pemerintah terus bergerak melakukan stabilisasi pangan melalui program intervensi seperti penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Gerakan Pangan Murah (GPM) di pusat dan daerah, hingga penyaluran bantuan pangan beras.

Diungkap bahwa beras yang disalurkan pemerintah merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog. Stok CBP saat ini disebut Arief mencapai 3,9 juta ton menjadi angka yang cukup kuat dalam menopang upaya pengendalian inflasi dan stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Beras adalah komoditas strategis yang sensitif terhadap inflasi. Karena itu, Badan Pangan Nasional akan terus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras melalui intervensi pasar, agar daya beli masyarakat terjaga dan stabilitas pangan nasional tetap terjamin,” ujar Arief.

4. Dirut Bulog Angkat Bicara Beras Premium Kosong di Ritel Modern,

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menanggapi adanya kelangkaan stok beras di ritel modern. Dia menilai kondisi diakibatkan karena permintaan masyarakat yang tinggi, sehingga perlu waktu untuk restok beras di ritel.

Rizal menjelaskan saat ini pihaknya telah menggelontorkan cadangan beras pemerintah ke pasar-pasar baik tradisional, maupun modern. Bahkan saat ini platform distribusi beras pemerintah ditambah ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

"Mungkin saking banyaknya yang beli, sehingga sempat kosong, maka harus pemesanan berikutnya, sehingga perlu proses," ujarnya saat ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

Meski demikian, Rizal memastikan masyarakat tidak sampai kekurangan beras. Sebab yang mengalami kekurangan hanya di ritel modern saja, namun platform penyaluran lain seperti pasar tradisional hingga Kopdes Merah Putih terus digulirkan.

Dia juga meminta kepada peritel modern untuk melakukan pembelian ke Bulog jika mengalami kekurangan stok beras. Mengingat pemerintah juga punya stok cadangan beras yang cukup besar, bahkan sekitar 4 juta ton posisi Agustus 2025.

"Sesuai arahan pimpinan supaya stok digelontorkan semaksimal mungkin. Kalau perlu ritel modern sebanyak banyaknya pesan ke kita (Bulog). Saking banyak yang beli, makanya habis, mungkin belum terisi lagi. Ini melalui proses," tambahnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement