Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Lengsernya Sri Mulyani, dari Pamit Haru hingga Tangis Pecah di Kemenkeu

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 13 September 2025 |05:13 WIB
5 Fakta Lengsernya Sri Mulyani, dari Pamit Haru hingga Tangis Pecah di Kemenkeu
Sri Mulyani akhirnya lengser dari kursi orang nomor satu di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Sri Mulyani akhirnya lengser dari kursi orang nomor satu di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Posisinya sebagai Menteri Keuangan kini digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Namun, dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian Keuangan pada Selasa, 9 September 2025, banyak momen yang mencuri perhatian. Mulai dari tangisan Sri Mulyani hingga antusiasme para pegawai Kemenkeu yang mengiringi perjalanan terakhirnya sebagai pejabat publik.

Berikut fakta-fakta menarik terkait momen perpisahan Sri Mulyani yang pamit dan menyampaikan permintaan maaf, Sabtu (13/9/2025):

1. Sri Mulyani Minta Maaf

Sri Mulyani menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun dalam mengelola keuangan negara di tengah tantangan dan dinamika global.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada mitra kerja di berbagai kementerian dan lembaga, serta memohon maaf apabila terdapat kekurangan maupun kekhilafan selama mengemban tugas.

“Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kekurangan dalam menjalankan amanah,” ujarnya.

2. Ucapan dan Doa Sri Mulyani ke Purbaya

“Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Purbaya yang telah dipercaya memegang amanah besar untuk mengelola keuangan negara sekaligus memimpin jajaran Kemenkeu,” ujarnya.

Sri Mulyani juga mendoakan agar Purbaya dimudahkan dalam menjalankan tanggung jawabnya, khususnya dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Semoga Pak Purbaya diberikan kelancaran dan sukses dalam mendampingi Presiden Prabowo,” pungkas Sri Mulyani.

3. Sri Mulyani Menangis

Sri Mulyani Indrawati menangis di acara perpisahannya dengan jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hari ini. Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenkeu berbaris rapi di Aula Mezanine, Gedung Djuanda I, untuk melepas Sri Mulyani yang resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan.

Para pegawai kompak membawa bunga mawar putih untuk diberikan kepada Sri Mulyani. Mereka juga berebut meminta swafoto sembari mengucapkan terima kasih kepada Sri Mulyani.

"Terima kasih, Ibu (Sri Mulyani)," teriak para ASN yang seakan melepas Sri Mulyani. Wanita yang akrab disapa Ani itu membalas dengan senyuman hangat dan melayani sejumlah permintaan foto, Selasa (9/9/2025).

4. Lagu Bahasa Kalbu Dinyanyikan

Usai diiringi banyaknya tangkai bunga, tangis Sri Mulyani pecah saat jajaran pegawai menyanyikan lagu Bahasa Kalbu sebagai tanda perpisahan.
Air matanya semakin deras ketika suaminya, Tonny Sumartono, merangkulnya di tengah suasana penuh haru.

Pegawai Kemenkeu pun melantunkan lirik:
"Kini dirimu yang selalu bertahta di benakku. Dan aku 'kan mengiringi, bersama di setiap langkahmu..."
disusul bagian lain dari lagu tersebut yang menambah suasana emosional.

5. Kata-Kata Terakhir yang Disampaikan Sri Mulyani Sebelum Pamit dari Kementerian Keuangan

Yang saya hormati Bapak Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu; para pimpinan Anggota Komisi XI, Banggar; para ketua dan wakil ketua anggota BPK; Menko Perekonomian; Bank Indonesia; Dewan Komisioner OJK; dan seluruh jajaran yang hadir. Para Wamenkeu dan para pejabat eselon satu beserta seluruh jajaran, dari MA, Panglima atau yang mewakili, terima kasih kehadirannya pada hari ini.

Merupakan suatu kehormatan dan privilege atau keistimewaan bagi saya, yang diberikan kepercayaan dan tugas mengabdi serta berbakti untuk bangsa dan negara Indonesia. Membantu Presiden terpilih untuk mencapai cita-cita Republik Indonesia. Saya berterima kasih atas kepercayaan dan kehormatan tersebut.

Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang selama ini—sudah cukup lama saya menjabat di posisi ini—selalu dan terus membantu dalam melaksanakan tugas keuangan negara dengan penuh dedikasi dan sepenuh hati. Kita bersama-sama mengelola keuangan negara dan menjaga Kemenkeu dalam situasi dan tantangan yang terus berubah, makin kompleks dengan adanya perubahan teknologi digital, tantangan struktural, dan tren geopolitik yang sedang terjadi—tidak pernah mudah.

Saya juga berterima kasih kepada semua pihak, terutama rekan kabinet: Pak Menko yang selalu jadi rekan kami, dan para menteri lain di dalam kabinet. Rekan dari legislatif: Pak Misbakhun dari Komisi XI, Banggar dan komisi-komisi lainnya; dari lembaga yudikatif—MA, MK—dan juga institusi dari dunia media, dunia usaha, para akademisi, dan masyarakat luas. Seluruh pemangku kepentingan yang saya tidak dapat sebutkan satu per satu, saya sampaikan terima kasih atas kerja sama, dukungan, bantuan, masukan, kritik—terutama kritik yang membangun—yang diberikan ke saya dan Kemenkeu, sehingga kita terus dapat memperbaiki kebijakan, regulasi, dan respons Kemenkeu dalam menjalankan tugas negara.

Tiada gading yang tak retak. Tiada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kehilafan, dan untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf. Saya ingin ucapkan selamat kepada pejabat baru, Pak Purbaya Yudhi, selama mengemban amanat dan tanggung jawab yang sangat penting, yaitu mengelola dan menjaga keuangan negara serta memimpin Kemenkeu. Semoga Pak Yudhi diberikan kemudahan dan sukses membantu Presiden Prabowo.

Untuk jajaran Kementerian Keuangan, saya titip untuk terus jaga keuangan negara dan Kemenkeu sebagai pilar stabilitas dan instrumen luar biasa penting untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia serta kesejahteraan masyarakat Indonesia dan kemajuan bangsa. Jalankan dan lanjutkan tugas dengan amanah, profesional, dan kompeten. Jaga selalu integritas.

Bantu pimpinan yang baru dan terus laksanakan tugas dengan dedikasi. Saya pamit undur diri pagi hari ini, dan mohon mulai saat ini untuk kami dihormati ruang privasi kami atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa. Salam sehat untuk seluruhnya dan sukses untuk semua. Dan jangan pernah lelah mencintai Indonesia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement