Dekarbonisasi 1 Juta Ton Pertamina Dapat Diikuti Industri Lain (Foto: Freepik)
Makanya, lanjutnya, berbagai upaya Pertamina untuk mengurangi emisi rendah karbon, tentu memberikan efek positif ketika bertransaksi. ”Ada insentif intangible, jika menggunakan produksi bersih, akan terbangun imej bahwa Pertamina ramah lingkungan,” ucapnya.
Memang, jelas Eka, berbagai investasi teknologi yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon, dalam jangka pendek bisa saja mengurangi profit yang ada.
”Makanya jangan berpikir jangka pendek, namun jangka panjang. Sustainability itu ditentukan produksi yang rendah karbon. Mereduksi rendah karbon butuh biaya, tekonologi. Biaya ini akan mengurangi profit tapi itu kan jangka pendek. Untuk jangka panjang, akan menjadi benefit bagi perusahaan,” kata Eka.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan bahwa melalui program dekarbonasi, perusahaan terus mendukung transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission 2060.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, hingga pertengahan 2025, realisasi penurunan emisi atau dekarbonisasi Pertamina telah menembus angka lebih dari satu juta ton CO2 equivalen, mendekati sebagian besar dari target tahunan yang telah ditetapkan.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, capaian dekarbonisasi tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan. "Rata-rata pencapaian berada jauh di atas realisasi tahun lalu. Tren positif ini memperkuat langkah Pertamina sebagai lokomotif transisi energi nasional," kata Fadjar ketika itu.
(Dani Jumadil Akhir)