Sementara itu, tren melonjaknya harga batu bara di pasar global menjadi angin segar bagi industri alat berat. Training Manager Liebherr Indonesia Sabri Armansyah mengatakan, momentum ini justru menjadi dorongan bagi perusahaan untuk memperkuat layanan purna jual dan meningkatkan efisiensi produk bagi pelanggan.
“Untuk harga komoditi batu bara yang saat ini sedang lagi oke-oke-nya lah ya. Pertama pasti pelayanan harus kami tetap lebih ke depankan. Peningkatan pelayanan ini sangat penting untuk tetap menjaga loyalitas dari customer-nya kami,” ujar Sabri.
Dalam kondisi harga batu bara tinggi yakni sekitar USD 105,5 per ton merujuk data Refinitiv, pelanggan tentu meningkatkan produktivitas. Karena itu, pihaknya menyiapkan dukungan menyeluruh mulai dari penyediaan alat, tenaga kerja, hingga suku cadang.