JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, Rocky Gerung harus minta maaf jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 6 persen atau lebih. Pernyataan ini menjawab kritikan Rocky Gerung, salah satunya soal penempatan dana Rp200 triliun ke bank BUMN.
Menurut Purbaya, Rocky Gerung harus bersedia meminta maaf kepadanya dan publik apabila kebijakannya berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5 persen ke 6 persen atau lebih.
"Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5 ke 6 persen, atau lebih lagi, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya," ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Saat ditanya apakah permintaan maaf harus dilakukan di depan publik, Purbaya menjawab, "Minta maaf ke publik juga enggak apa-apa." katanya.
Sebelumnya, Purbaya menanggapi santai kritik yang disampaikan akademisi Rocky Gerung terkait kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di bank-bank BUMN.
Purbaya menilai kritik tersebut sebagai hal yang wajar dalam sebuah negara demokrasi. Dia membandingkannya dengan hasil Pemilu.
"Biar aja enggak apa-apa, kan semuanya enggak bisa puas. Itu Presiden aja kepilih berapa? 58 (persen), 30 (persen) aja kan enggak puas kan? Itu hal yang wajar," katanya.
Adapun Purbaya memandang kritik tersebut sebagai kontrol yang positif agar dirinya tidak terlena dalam jabatannya.
"Artinya gini, jangan terlena juga lu tidur melulu. Petantang-petenteng di Kementerian Keuangan, anak buahnya banyak," bebernya. "Terus tidur, Saya ke sini bukan untuk tidur. Itu kritik positif menurut saya," tambah Purbaya.
Terakhir, Purbaya juga menegaskan bahwa anggapan bahwa Menteri Keuangan hanya sebagai juru bayar adalah tidak benar. "Itu mesti dia koreksi nanti," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)