Pencairan hasil transaksi kini juga dapat dilakukan lebih cepat melalui empat batch dalam sehari, sehingga pelaku usaha tak perlu menunggu lama untuk menerima dana. Kemudahan ini penting untuk menjaga perputaran modal usaha tetap lancar.
Integrasi QRIS dalam Saku Bisnis turut mendorong peningkatan transaksi digital. Hingga Agustus 2025, frekuensi transaksi tembus 3,3 juta atau naik 300 persen secara tahunan, sementara volumenya tumbuh 94 persen menjadi Rp13,8 miliar.
“Ragam inovasi di usia Bank Raya yang ke-36 tahun ini dapat mengakomodir kebutuhan transaksi perbankan sekaligus pengelolaan keuangan bagi pelaku usaha. Bank Raya memiliki fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan produk digital yang semakin relevan,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)