Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bapanas Ungkap Cara Tekan Angka Pangan Terbuang

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |17:02 WIB
Bapanas Ungkap Cara Tekan Angka Pangan Terbuang
Kepala Bapanas soal Tekan Angka Pangan Terbuang (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTABadan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meluncurkan Platform Stop Boros Pangan dalam upaya pengurangan susut dan sisa pangan (SSP). 

Kepala NFA  Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa platform ini dirancang untuk meningkatkan akses informasi, memperkuat koordinasi dan memfasilitasi sinergi berbagai pihak dalam upaya Bersama menekan angka pangan terbuang. 

“Tentunya kita harapkan ini akan meningkatkan akses informasi di antara berbagai mitra. Tapi saya tekankan bahwa ini perlu sosialisasi  untuk menjaga keberlanjutannya. Jadi saya titip, jangan kita launch program kemudian hilang. Ini perlu saya sampaikan,” ujar Arief, Rabu (1/10/2025).

Dengan platform yang dapat diakses melalui laman sbp.badanpangan.go.id, Arief berharap gerakan penyelamatan pangan terus digencarkan dengan menggandeng semua pihak melalui sinergi kerja sama dan kolaborasi pentahlix, mulai dari Akademisi, bisnis, komunitas, government, dan juga tentunya media. 

“Apresiasi juga saya berikan kepada Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) melalui GRASP 2030 atas komitmen dan aksi nyata kolaborasi pentahelix yang telah dilakukan dalam mendukung upaya penyelamatan pangan. Dan saya pemda melalui Dinas yang menangani urusan pangan di 10 provinsi juga berkolaborasi dengan 11 Nutrihub dalam rangka memperingati IDAFLW 2025 ini,” papar Arief. 

 

Susut dan Sisa Pangan menjadi perhatian Indonesia dan berbagai negara di dunia. Hal ini tercermin dari Sustainable Development Goals (SDGs) di mana negara-negara di dunia berkomitmen untuk mengurangi 50% Food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen dan mengurangi food loss di tahap produksi sampai distribusi pada tahun 2030. 

Indonesia turut berkomitmen dalam pencapaian target SDGs yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, di mana pengelolaan SSP menjadi salah satu kegiatan prioritas di bawah Program Prioritas Ekosistem Ekonomi Sirkular pada Prioritas Nasional (PN) 2, dengan target persentase penyelamatan pangan sebesar 3-5% per tahun. 

Sementara itu, Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, menyoroti manfaat praktis dari platform SBP yang kini lebih mudah digunakan masyarakat.

“Dengan adanya fitur Lapor Mandiri, pelaku usaha maupun rumah tangga dapat langsung memasukkan data pangan yang diselamatkan. Data tersebut akan terkonsolidasi secara nasional, sehingga jumlah penyelamatan pangan dapat terpantau baik per wilayah maupun secara nasional. Informasi ini juga dapat menjadi dasar rekomendasi kebijakan terkait penyelamatan pangan,” jelas Nita.

Dia menambahkan, sejumlah pelaku usaha memang telah melakukan inisiatif food rescue, namun dengan adanya platform Stop Boros Pangan ini, langkah tersebut terus diperkuat melalui upaya terintegrasi lintas pemangku kepentingan. 

Melalui platform tersebut, hingga 30 September 2025, tercatat sekitar 152.293 kg atau 152,3 ton pangan telah berhasil diselamatkan dan didistribusikan kepada 211.156 penerima manfaat.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement