Adapun rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini turut meningkat sebesar 5,61 persen, menjadi 49,72 miliar lembar saham dari 47,08 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Kontras dengan peningkatan volume dan frekuensi, rata-rata nilai transaksi harian BEI justru mengalami penurunan. Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp25,02 triliun, menurun dari Rp28,19 triliun pada pekan sebelumnya, atau mengalami perubahan sebesar 11,24 persen.
Di tengah pergerakan pasar yang positif, investor asing pada penutupan Jumat (3/10) mencatatkan nilai beli bersih Rp199,79 miliar. Namun, secara akumulasi sepanjang tahun 2025 (YTD), investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp56,71 triliun.
Pada pekan ini, BEI juga mencatatkan satu emisi obligasi baru. Pencatatan ini dilakukan pada Senin (29 September) untuk Obligasi Berkelanjutan IV Bank Victoria Tahap II Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bank Victoria International Tbk.
Obligasi dengan nilai pokok Rp750 miliar tersebut memperoleh peringkat idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2025 ini adalah 135 emisi dari 73 emiten senilai Rp155,39 triliun.
Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI secara keseluruhan berjumlah 637 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp517,39 triliun dan USD117,27 juta.
Selain itu, BEI mencatat sebanyak 191 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan USD352,10 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,13 triliun.
(Taufik Fajar)